Biografi Titiek Puspa

Biografi Titiek Puspa. Ia dikenal sebagai salah satu penyanyi dan artis senior di Indonesia. Ia banyak menciptakan lagu-lagu dan menjadi populer dalam dunia hiburan tanah air.

Titiek Puspa mempunyai nama asli Sudarwati yang diubah menjadi Kadarwati dan terakhir diubah menjadi Sumarti lahir di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, 1 November 1937.

Biografi Titiek Puspa

Nama “Titiek Puspa” diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilannya sehari-hari dan Puspa dari ‘Puspo’ nama bapaknya.

Nama ini pula yang diambil untuk nama orkes pengiringnya “PUSPA SARI” yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.

Karir Bernyanyi

Awal karier bernyanyinya dimulai di Semarang, kota di mana Titiek Puspa yang kini disebut sebagai diva legendaris oleh Majalah Wanita KARTINI, mengikuti kontes menyanyi “Bintang Radio”.

Tidak hanya sampai di bidang menyanyi saja, ‘eyang Titik’ juga menunjukan totalitasnya dalam menggarap beberapa operet yang sempat sangat disukai pemirsa TVRI, seperti operet bawang Merah Bawang Putih,Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi Kartini dan Ronce-ronce.

Rekaman piringan hitamnya yang pertama dengan label GEMBIRA, berisi lagu Di Sudut Bibirmu, Esok Malam Kau Kujelang, dan duet bersama Tuty Daulay dalam lagu Indada Siririton, iringan musik Empat Sekawan Sariman.

Pada pertengahan 1960, Titiek Puspa sempat menjadi penyanyi tetap pada Orkes Studio Jakarta. Saat itu Titiek Puspa banyak mendapat bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan Zainal Ardi (suaminya sendiri seorang announcer Radio Republik Indonesia Jakarta).

Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya, Titiek belum menciptakan banyak lagu dalam albumnya, lagu-lagunya banyak diciptakan misalnya oleh Iskandar, Mus Mualim, ada juga Wedasmara.

Menjadi Pupuler

Barulah pada album Si Hitam dan Pita (1963) yang berisi 12 lagu tiap albumnya semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu, selain itu juga album Doa Ibu berisi 12 lagu, 11 lagu adalah ciptaannya dengan 1 lagu ciptaan Mus Mualim.

Dari album Si Hitam, lagu yang semakin memopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Aku dan Asmara. Bisa juga dikatakan bahwa bersama album Si Hitam.

Album Doa Ibu adalah album yang legendaris karena berisi lagu-lagu Minah Gadis Dusun, Pantang Mundur, yang semakin menancapkan Titiek Puspa sebagai penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang baik.

Untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-70, Titiek menggelar konser bertajuk Karya Abadi Sang Legenda: 70 Tahun Titiek Puspa.

Konser ini ditujukan sebagai perwujudan rasa terima kasih Titiek Puspa kepada semua yang terlibat dan pernah bekerja sama dengan Titiek Puspa terhadap negeri ini, khususnya terima kasih tak terhingga untuk penonton dan penggemar Titiek Puspa.

Biografi Rhoma Irama

Dalam dunia musik tanah air, khususnya musik dangdut, Nama Rhoma Irama sudah tidak asing lagi ditelinga orang-orang. Ia dikenal sebagai Raja Dangdut Indonesia karena piawai dalam menyanyikan musik dangdut. Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946, Pria ‘ningrat’ ini merupakan putra kedua dari empat belas bersaudara, delapan laki-laki dan enam perempuan (delapan saudara kandung, empat saudara seibu dan dua saudara bawaan dari ayah tirinya). Ayahnya, Raden Burdah Anggawirya, seorang komandan gerilyawan Garuda Putih, memberinya nama ‘Irama’ karena bersimpati terhadap grup sandiwara Irama Baru asal Jakarta yang pernah diundangnya untuk menghibur pasukannya di Tasikmalaya. Sebelum pindah ke Tasikmalaya, keluarganya tinggal di Jakarta dan di kota inilah kakaknya, Haji Benny Muharam dilahirkan.


Kehidupan Rhoma Irama
Sebelum pindah ke Tasikmalaya, keluarganya tinggal di Jakarta dan di kota inilah kakaknya, Haji Benny Muharam dilahirkan. Setelah beberapa tahun tinggal di Tasikmalaya, keluarganya termasuk kakaknya, Haji Benny Muharam, dan adik-adiknya, Handi dan Ance, pindah lagi ke Jakarta lalu tinggal di Jalan Cicarawa, Bukit Duri, kemudian pindah ke Bukit Duri Tanjakan. Di sinilah mereka menghabiskan masa remaja sampai tahun 1971 lalu pindah lagi ke Tebet.

Semenjak kecil Rhoma sudah terlihat bakat seninya. Tangisannya terhenti setiap kali ibundanya, Tuti Juariah menyenandungkan lagu-lagu. Masuk kelas nol, ia sudah mulai menyukai lagu. Minatnya pada lagu semakin besar ketika masuk sekolah dasar. Menginjak kelas 2 SD, ia sudah bisa membawakan lagu-lagu Barat dan India dengan baik. Ia suka menyanyikan lagu No Other Love, kesayangan ibunya, dan lagu Mera Bilye Buchariajaya yang dinyanyikan oleh Lata Maagiskar. Selain itu, ia juga menikmati lagu-lagu Timur Tengah yang dinyanyikan Umm Kaltsum.

Munculnya bakat bermusik
Bakat musiknya mungkin berasal dari ayahnya yang fasih memainkan seruling dan menyanyikan lagu-lagu Cianjuran, sebuah kesenian khas Sunda. Selain itu, pamannya yang bernama Arifin Ganda suka mengajarinya lagu-lagu Jepang ketika Rhoma masih kecil. Pengalamannya menyanyikan lagu-lagu India sewaktu masih sekolah dasar, lagu-lagu pop dan rock Barat hingga akhir 1960-an lalu beralih ke musik Melayu, menjadikan lagu dan musik yang dibawakannya di atas panggung lebih dinamis, melodis dan menarik.

Karena usia Rhoma dengan kakaknya Benny tidak berbeda jauh, mereka selalu kompak dan pergi berdua-duaan. Berbeda dengan kakaknya yang lebih sering malas ikut mengaji di surau atau rumah kyai, Rhoma selalu mengikuti pengajian dengan tekun. Setiap kali ayah ibunya bertanya apakah kakaknya ikut mengaji, Rhoma selalu menjawab ya. Ke sekolahpun mereka berangkat bersama-sama. Dengan berboncengan sepeda, keduanya berangkat dan pulang ke sekolah di SD Kibono, Manggarai.

Di bangku SD, bakat menyanyi Rhoma semakin kelihatan. Rhoma adalah murid yang paling rajin bila disuruh maju ke depan kelas untuk menyanyi. Dan uniknya, Rhoma tidak sama dengan murid-murid lain yang suka malu-malu di depan kelas. Rhoma menyanyi dengan suara keras hingga terdengar sampai ke kelas-kelas lain. Perhatian murid-murid semakin besar karena Rhoma tidak menyanyikan lagu anak-anak atau lagu kebangsaan, melainkan lagu-lagu India.

Bakatnya sebagai penyanyi mendapat perhatian penyanyi senior, Bing Slamet karena melihat penampilan Rhoma yang mengesankan ketika menyanyikan sebuah lagu Barat dalam acara pesta di sekolahnya. Suatu hari ketika Rhoma masih duduk di kelas 4, Bing membawanya tampil dalam sebuah show di Gedung SBKA (Serikat Buruh Kereta Api) di Manggarai. Ini merupakan pengalaman yang membanggakan bagi Rhoma.

Sejak itu, meski belum berpikir untuk menjadi penyanyi, Rhoma sudah tidak terpisahkan lagi dari musik. Dengan usaha sendiri, ia belajar memainkan gitar hingga mahir. Karena saking tergila-gilanya dengan gitar, Rhoma sering membuat ibunya marah besar. Setiap kali ia pulang sekolah, yang pertama dia cari adalah gitar. Begitu pula setiap kali ia keluar rumah, gitar hampir selalu ia bawa.

Pernah suatu kali, ibunya menyuruh Rhoma menjaga adiknya, tetapi Rhoma lebih suka memilih bermain gitar. Akibat ulahnya itu, ibunya merampas gitarnya lalu melemparkannya ke arah pohon jambu hingga pecah. Kejadian itu membuat sedih Rhoma karena gitar adalah teman nomor satu baginya.

Musik dan Rhoma Irama
Dalam perkembangannya dalam mendalami musik, Rhoma mulai menyadari bahwa meskipun ayah dan ibunya – pasangan berdarah ningrat – adalah penggemar musik, mereka tetap menganggap dunia musik bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan atau dijadikan sebuah profesi. Ibunya sering meneriakkan ‘berisik’ setiap kali ia menyanyi dan beranggapan bahwa musik akan menghambat sekolahnya. Kenyataan ini membuat bakat musik Rhoma justru semakin berkembang dari luar rumah karena di dalam rumah ia kurang mendapat dukungan.

Sewaktu Rhoma masih kelas 5 SD tahun 1958, ayahnya meninggal dunia. Sang ayah meninggalkan delapan anak, yaitu, Benny, Rhoma, Handi, Ance, Dedi, Eni, Herry, dan Yayang. Ketika kakaknya, Benny masih duduk di kelas 1 SMP, ibunya menikah lagi dengan seorang perwira ABRI, Raden Soma Wijaya, yang masih ada hubungan famili dan juga berdarah ningrat. Ayah tirinya ini membawa dua anak dari istrinya yang terdahulu dan setelah menikah dengan Ibu Rhoma, sang ibu melahirkan dua anak lagi.

Rhoma Irama

Ketika ayah kandungnya masih hidup, suasana di rumahnya feodal. Sehari-hari ayah dan ibunya berbicara dengan bahasa Belanda. Segalanya harus serba teratur dan menggunakan tata krama tertentu. Para pembantu harus memanggil anak-anak dengan sebutan Den (raden). Anak-anak harus tidur siang dan makan bersama-sama. Ayahnya juga tak segan-segan menghukum mereka dengan pukulan jika dianggap melakukan kesalahan, misalnya bermain hujan atau membolos sekolah.

Keadaan keluarga Rhoma di Tebet waktu itu memang tergolong cukup kaya bila dibandingkan dengan masyarakat sekitar. Rumahnya mentereng dan mereka memiliki beberapa mobil seperti Impala, mobil yang tergolong mewah di zaman itu. Rhoma juga selalu berpakaian bagus dan mahal.

Namun, suasana feodal itu tidak lagi kental setelah ayah tiri-nya hadir di tengah-tengah keluarga mereka. Bahkan dari ayah tiri inilah, di samping pamannya, Rhoma mendapat ‘angin’ untuk menyalurkan bakat musiknya. Secara bertahap ayah tirinya membelikan alat-alat musik akustik berupa gitar, bongo, dan sebagainya.

Dunia Rhoma di masa kanak-kanak rupanya bukan hanya dunia musik. Rhoma juga suka adu jotos dengan anak-anak lain. Lingkungan pergaulannya ketika itu tergolong keras. Anak-anak saat itu cenderung mengelompok dalam geng, dan satu geng dengan geng lainnya saling bermusuhan, atau setidaknya saling bersaing. Dengan demikian, perkelahian antar geng sering tak terhindarkan.

Di Bukitduri tempat tinggalnya, hampir setiap kampung di daerah itu terdapat geng (kelompok anak muda). Di Bukitduri ada BBC (Bukit Duri Boys Club), di Kenari ada Kenari Boys, Cobra Boys, dan sebagainya. Dari Bukitduri Puteran, dan dari Manggarai banyak anak muda yang bergabung dengan Geng Cobra. Geng-geng ini saling bermusuhan sehingga keributan selalu hampir terjadi setiap kali mereka bertemu.

Satu hal yang cukup menonjol pada diri Rhoma adalah teman-temannya hampir selalu menjadikan Rhoma sebagai pemimpin. Tentu saja, bila gengnya bentrok dengan geng lain, Rhomalah yang diharapkan tampil paling depan, untuk berkelahi. Meskipun pernah menang beberapa kali, Rhoma juga sering mengalami babak belur, bahkan pernah luka cukup parah karena dikeroyok 15 anak di daerah Megaria.

Ketika ia masuk SMP, tempat-tempat berlatih silat semakin marak. Tetapi, bagi Rhoma, ilmu bela diri nasional ini tidaklah asing, karena sejak kecil ia sudah mendapat latihan dari ayahnya dan beberapa guru silat lainnya. Rhoma pernah belajar silat Cingkrik (paduan silat Betawi dan Cimande) pada Pak Rohimin di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Rhoma juga pernah belajar silat Sigundel di Jalan talang, selain beberapa ilmu silat yang lain. Bila terjadi perkelahian antar geng, para anggota geng saling menjajal ilmu silat yang telah mereka pelajari.

Karena kebandelannya itulah maka Rhoma beberapa kali harus tinggal kelas, sehingga karena malu maka ia acapkali berpindah sekolah. Kelas Tiga SMP dijalaninya di Medan. Ketika itu ia dititipkan di rumah pamannya. Tapi, tak berapa lama kemudian ia sudah pindah lagi ke SMP Negeri XV Jakarta.

Kenakalan Rhoma terus berlanjut hingga bangku SMA. Sewaktu bersekolah di SMA Negeri VIII Jakarta, ia pernah kabur dari kelas lewat jendela karena ingin bermain musik dengan teman-temannya yang sudah menunggunya di luar. Kegandrungannya pada musik dan berkelahi di luar dan dalam sekolah membuatnya acapkali keluar masuk sekolah SMA. Selain di SMA Negeri VIII Jakarta, ia juga pernah tercatat sebagai siswa di SMA PSKD Jakarta, St Joseph di Solo, dan akhirnya ia menetap di SMA 17 Agustus Tebet, Jakarta, tak jauh dari rumahnya.BACA JUGA :  Biografi Cristiano Ronaldo – Si ‘Manusia Super’ Dalam Sepakbola

Rhoma Irama Menjadi Pengamen Jalanan
Di masa SMA lah Rhoma sempat melewati masa-masa sangat pahit. Ia terpaksa menjadi pengamen di jalanan Kota Solo. Di sana dia ditampung di rumah seorang pengamen bernama Mas Gito. Sebenarnya, sebelum ‘terdampar’ di Solo, ia berniat hendak belajar agama di Pesantren Tebuireng Jombang. Namun, karena tidak membeli karcis, Rhoma, Benny kakaknya, dan tiga orang temannya, Daeng, Umar, dan Haris harus main kucing-kucingan dengan kondektur selama dalam perjalanan. Daripada terus gelisah karena takut ketahuan lalu diturunkan di tempat sepi, mereka akhirnya memilih turun di Stasiun Tugu Jogja. Dari Jogja, mereka naik kereta lagi menuju Solo.

Di Solo, Rhoma melanjutkan sekolahnya di SMA St. Joseph. Biaya sekolah diperolehnya dari mengamen dan menjual beberapa potong pakaian yang dibawanya dari Jakarta. Namun, karena di Solo sekolahnya tidak lulus, Rhoma harus pulang ke Jakarta dan melanjutkan sekolah di SMA 17 Agustus sampai akhirnya lulus tahun 1964. Ia kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Sosial Politik Universitas 17 Agustus, tapi hanya bertahan satu tahun karena ketertarikan Rhoma kepada dunia musik sudah terlampau besar.

Rhoma Irama

Menjadi Penyanyi Dangdut Terkenal dan Berdirinya Soneta Band
Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Tahun 1972, ia menikahi Veronica yang kemudian memberinya tiga orang anak, Debby (31), Fikri (27) dan Romy (26). Tetapi sayang, Rhoma akhirnya bercerai dengan Veronica bulan Mei 1985 setelah sekitar setahun sebelumnya Rhoma menikahi Ricca Rachim – partner-nya dalam beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Melodi Cinta, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri.

Kesuksesannya di dunia musik dan dunia seni peran membuat Rhoma sempat mendirikan perusahaan film Rhoma Irama Film Production yang berhasil memproduksi film, di antaranya Perjuangan dan Doa (1980) serta Cinta Kembar (1984).

Kini, Rhoma yang biasa dipanggil Pak Haji ini, banyak mengisi waktunya dengan berdakwah baik lewat musik maupun ceramah-ceramah di televisi hingga ke penjuru nusantara. Dengan semangat dan gaya khasnya, Rhoma yang menjadikan grup Soneta sebagai Sound of Moslem terus giat meluaskan syiar agama.

Biografi Ebiet G Ade

Profil Lengkap Ebiet G Ade Terbaru – Siapa yang tidak mengenal penyanyi legendari dengan suara Khas Ebiet G Ade, beliau merupakan penyani sekaligus penulis lagu yang sudah lama sekali berkarier di dunia musik. Ebiet G Ade meupakan penyanyi yang lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Penyanyi yang selalu tampil dengan gitar kesayanganya ini, selalu membuat karya-karya terbaik dalam bidang musik, semua lagu yang dinyanyikan dan diciptakanya disukai oleh masyarakat Indonesia. Lagu yang dibuatnya bukan hanya lagu yang bertemakan cinta saja namun, ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, dan kekeluargaan. Dirinya hampir tidak pernah menyanyikan lagu karya orang lain. 
Ebiet G Ade memulai karirnya pada tahun 1978, lagu karyanya yang tidak pernah bisa dilupakan adalah lagu yang berjudul Berita Kepada Kawan, yang merupakan lagu yang terinspirasi dari bencana alam Tusunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004. Lagu tersebut masuk dalam album Kita Untuk Mereka yang dirilis bersama 57 musisi Indonesia lainya. 
Ayah dari 4 orang anak ini, tidak pernah berhenti berkarya dan membuat lagu-lagu baru. mulai dari awal karirnya hingga saat ini dirinya selalu konsistent dalam membuat sebuah karya. berikut adalah biodata lengkap Ebiet G Ade yang dapat anda baca.
Biodata Ebiet G Ade

  • Nama Lengkap : Abid Ghoffar bin Aboe Dja’far
  • Nama Populer : Ebit G Ade
  • Tempat dan Tanggal Lahir : Wanadadi, Banjarnegara, Indonesia, 21 April 1954
  • Umur : 63 Tahun
  • Agama : –
  • Pekerjaan : Pencipta lagu dan Penyanyi
  • Nama Pasangan : Koespudji Rahayu Sugianto
  • Nama Anak : Abietyasakti “Abie” Ksatria Kinasih, Byatriasa “Yayas” Pakarti Linuwih, Segara “Dega” Banyu Bening dan Aderaprabu “Dera” Lantip Trengginas
  • Zodiak : Aries
  • Nama Ayah : Aboe Dja’far
  • Nama Ibu : Saodah 

Lagu Populer : 

  1. Untuk Anaku Tercinta
  2. Surat Dari Desa
  3. Berita kepada kawan
  4. Mengarungi Keberkahan Tuhan

Demikian Ulasan Biodata dan Profil Lengkap Ebiet G Ade diatas, selamat membaca.

Biografi Chrisye

Chrismansyah Rahadi (Lahir dengan nama Christian Rahadi di Jakarta 16 September 1949 – Meninggal di Jakarta 30 Maret 2007 pada usia 57 tahun) yang lebih dikenal dengan nama panggung Chrisye, merupakan seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia.

Ia dilahirkan di Jakarta dari keluarga Tionghoa-Indonesia, Chrisye menjadi tertarik dengan musik saat masih muda. Waktu masih belajar di SMA, Chrisye main gitar bas dalam sebuah band yang ia bentuk bersama kakaknya, Joris. Pada akhir dasawarsa 1960-an dia menjadi anggota band Sabda Nada (yang kemudian hari berganti nama menjadi Gipsy). Pada tahun 1973, setelah mengambil cuti beberapa lama, dia mengikuti band tersebut ke New York untuk main musik. Setelah kembali ke Indonesia untuk waktu singkat, dia kembali ke New York dengan band lain, yaitu The Pro’s. Sekembali ke Indonesia, pada tahun 1976 dia bekerja sama dengan Gipsy dan Guruh Soekarnoputra untuk merekam album indie Guruh Gipsy.

Setelah keberhasilan Guruh Gipsy, pada tahun 1977 Chrisye menghasilkan dua karya terbaiknya, yaitu “Lilin-Lilin Kecil” tulisan James F. Sundah serta album jalur suara Badai Pasti Berlalu. Sukses kedua karya ini membuat Chrisye direkrut oleh Musica Studios, yang dengan perusahaan rekaman itu dia merilis album solo perdananya, Sabda Alam, pada tahun 1978. Selama kariernya yang lebih dari 25 tahun dia menghasilkan 18 album solo lain, serta main dalam satu film: Seindah Rembulan (1981).

Chrisye meninggal di rumahnya di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2007 setelah bertahun-tahun mengidap kanker paru-paru. Dia meninggalkan seorang istri, Gusti Firoza Damayanti Noor, dan empat anak.[1]

Dikenal untuk vokalnya yang halus dan gaya panggung yang kaku, Chrisye dianggap salah satu penyanyi Indonesia legendaris. Lima album yang termasuk karyanya dimuat dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik oleh majalah musik Rolling Stone Indonesia. Lima lagunya (dan satu lagi yang dia mendukung) dimuat dalam daftar lagu terbaik oleh majalah yang sama pada tahun 2009. Beberapa albumnya disertifikasi perak atau lebih tinggi. Dia menerima dua lifetime achievement award, satu pada tahun 1993 dari BASF Awards dan satu lagi pada tahun 2007 dari stasiun televisi SCTV. Pada tahun 2011, Rolling Stone Indonesia mencatat Chrisye sebagai musisi Indonesia terbaik nomor tiga sepanjang masa.

Biografi Iwan Fals

Siapa sih yang gak kenal Iwan Fals yang merupakan salah satu Musikalisasi di Indonesia ini

Iwan Fals adalah seorang musisi terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Penyanyi beraliran Balada, Pop, Rock, dan Country yang menjadi salah satu legenda di Indonesia. Penyanyi yang memiliki nama Virgiawan Listanto, namun lebih akrab dipanggil dengan nama sebutan yaitu Iwan Fals.
Iwan Fals lahir pada tanggal 3 September 1961 di Jakarta, Indonesia. Lahir dari pasangan Lies Suudijah asal Tasikmalaya (ibu) dan Kolonel Anumerta Sucipto (ayah) asal Jawa merupakan anak petinggi di pabrik Gula Kalibagor, Jawa Tengah. 
Masa kecil Iwan dihabiskan di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Ia pernah bersekolah di SMPN 5 Bandung, Jawa Barat. Kemudian setelah lulus dari SMPN 5 ia meneruskan belajarnya di SMAK BPK Bandung. Kemudian melanjutkan belajarnya di STP (Sekolah Tinggi Publistik) dan menuntut ilmu terakhirnya di Institut Kesenian Jakarta.

Biografi Iwan Fals Musisi Indonesia

Bakat musiknya terlihat saat di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan menciptakan lagu. Ketika di SMP, ia menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.
Pada suatu hari datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Iwan melakukan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan ia kembali menjalani profesi sebagai pengamen.
Pada tahun 1980, Iwan menikah dengan Rosana. Hasil dari pernikahannya ia memiliki tiga orang anak yaitu, Galang Rambu Anarki, Annisa Cikal Rambu Bassae, dan Raya Rambu Rabbani.
Nama Galang dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang, 1 Januari 1982.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trademark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA.Baca juga: Biografi Maher Zain Musisi Muslim.
Iwan Fals tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah, kemudian di Pasar Kaget. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan ia mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas.
Pada bulan April tahun 1984, Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhanajuga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, ia dan keluarganya sering mendapatkan aksi teror entah siapa yang telah melakukan hal tersebut.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin melambung dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada tahun 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anissa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.
Pada bulan April 1997, Gilang anak pertama Iwan meninggal dunia yang menyebabkan aktivitas bermusik Iwan terganggu dan sempat vakum selama beberapa tahun. Ia sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. 
Pada tahun 1999, Iwan berkolaborasi dengan Farid Bento. Pada tahun 2002, ia mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Ia pun mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan Galang. Pada lagu ini istrinya juga ikut menyumbangkan suaranya.
Semenjak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Ia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih mendalam dan religius. Ia mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. 
Setelah menjadi juara di Festival Musik Country, Iwan ikut festival lagu humor. Lagu-lagu humor miliknya sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanannya bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, ia sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagunya digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada tahun 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Melalui lagu-lagunya, ia ‘memotret’ suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 70’an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. 
Kritik atas perilaku sekelompok orang, empati bagi kelompok marginal, atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Album

Amburadul (tahun 1975), Yang Muda Yang Bercanda dan Yang Muda Yang Bercanda II (tahun 1978), Canda dalam Nada (tahun 1978), Canda dalam Ronda (tahun 1979), Perjalanan (tahun 1979), 3 Bulan (tahun 1980), Sarjana Muda (tahun1981), Opini (tahun 1982), Sumbang (tahun 1983), Barang Antik (tahun 1983), Sungali (tahun 1984), Kelompok Penyanyi Jalanan (tahun 1985), Sore Tugu Pancoran (tahun 1985), Aku Sayang Kamu (tahun 1986), Ethiopia (tahun 1986), Lancar (tahun 1987), Wakil Rakyat (tahun 1987), 1910 (tahun 1988), Mata Dewa (tahun 1989), Antara Aku, Kau dan Bekas Pacarmu (tahun 1989), Swami (tahun 1989), Kantara Takwa (tahun 1990), Cikal (tahun 1991), Swami II (tahun 1991), Belum Ada Judul (tahun 1992), Hijau (tahun 1992), Dalbo (tahun 1993), Anak Wayang (tahun 1994), Orang Gila (tahun 1994), Lagu Pemanjat (tahun 1996), Kantata Samsara (tahun 1998), Best of the Best Iwan Fals (tahun 2000), Suara Hati (tahun 2002), In Celebration With (tahun 2003), Manusia Setengan Dewa (tahun 2004), Iwan Fals in Love (tahun 2005), 50:50 (tahun 2007), Untukmu Terkasih (tahun 2009), Keseimbangan – Iwan Fals (tahun 2010), Tergila-gila (tahun 2011), Kantata Barock (tahun 2012), Raya (tahun 2013), Palestina (tahun 2014).
Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.

Tokoh Musikus Legendaris Indonesia

Tanggal 9 Maret llu merupakan Hari Musik Nasional. Alasan Tanggal 9 Maret dipilih sebagai Hari Musik Nasional, karena pada tanggal tersebut bertepatan dengan hari lahirnya pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, yaitu Wage Rudolf Soepratman.

Wage Rudolf Soepratman atau lebih dikenal sebagai W.R. Soepratman lahir pada tanggal 9 Maret 1908, dan wafat di tahun 1938. Beliau tak sempat mendengarkan lagu ciptaannya yang dinyanyikan pada saat Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Dari Musisi Legendaris Indonesia di bawah ini mungkin karyanya ada yang melekat di hati kamu:

1. Chrisye

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

m.lakeybanget.com

Sungguh aneh tapi nyata, takkan terlupa. Kisah kasih di sekolah, dengan si dia. Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah. Tiada kasih paling indah, kisah kasih di sekolah.

Kamu pastinya lebih hafal banget deh, lirik-lirik dari lagu Om Chrisye. Seperti Galih dan Ratna, Lilin-lilin Kecil, Seperti Yang Kau Minta, Badai Pasti Berlalu, dan masih banyak lagi yang lainnya.

2. Ebiet G Ade

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

dailymotion.com

Adalah Abdul Gafar Abdullah atau yang lebih dikenal Ebiet G Ade, karya lagunya lebih banyak menceritakan tentang nestapa dan tentang alam. Coba kamu resapi lebih dalam lagi gaya penulisan lirik dalam lagunya. Contohnya dalam lirik di lagu berita kepada kawan.

Bagaimana, apakah kamu bisa menyimpulkan maksud dari lirik tersebut.

Atau kamu nanti bisa coba bertanya pada rumput yang bergoyang deh!

3. Iwan Fals

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

iwanfals.co.id

Iwan Fals dengan nama asli Virgiawan Listanto, sebagain besar lagunya tentang suara hati dari rakyat kecil kepada pemerintah. OI (Orang Indonesia) merupakan wadah dari para penggemar Iwan Fals.

Oemar Bakri, Bento, Manusia Setengah Dewa, Surat Buat Wakil Rakyat, merupakan lagu yang biasanya melekat di hati para pendengarnya.

4. Rhoma Irama

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

m.tempo.co

Rhoma Irama merupakan musisi dangdut senior dan memiliki gelar sebagai Raja Dangdut. Beliau berdakwah lewat lagu.

Coba kamu dengarkan saja lagu yang berjudul Judi, Mirasantika dan Haram.

5. Titiek Puspa

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

bintang.com

Titiek Puspa merupakan musisi  legendaris yang lahir pada tanggal 1 Nopember 1937.

Lagu terpopulernya kini banyak di nyanyikan kembali, seperti; Kupu-Kupu Malam, Apanya Dong, Marilah Kemari dan lainnya.

6. Mbah Surip

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

storibriti.com

Urip Achmad Rijanto atau yang lebih dikenal dengan Mbah Surip lahir di Mojokerto, pada tanggal 6 Mei 1957. Beliau meninggal pada tanggal 4 Agustus 2009.

Mbah Surip dengan gaya tawanya yang khas ini memiliki jargon I love you full!
Lagu I Love You Full, Tak Gendong dan Bangun Tidur merupakan lagu terpopulernya.

7. Bimbo

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

showbiz.liputan6.com

Ada anak bertanya pada bapaknya

Bimbo merupakan kelompok musik yang tergabung dalam Bimbo bersaudara. Terdiri dari Sam Bimbo, Acil Bimbol, Jaka Bimbo, dan kemudian menyusul adik perempuan mereka yaitu Iin Parlina.

Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya,Tuhan, Bermata Tapi Tak Melihat, Sajadah Panjang merupakan lagu terpopuler mereka.

Dalam musiknya, liriknya diadopsi dari puisi. Seperti lagu Sajadah Panjang, yang merupakan musikalisasi puisi dari karya Taufiq Ismail.

8. God Bless

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

fGrup Rock Indonesia ini yang ketika itu menjadi band pembuka, ketika Deep Purple mengguncang Jakarta pada tahun1975.

Lagunya sepeti Semut Hitam dan Rumah Kita, tak akan lekang oleh waktu ketika kamu mendengarkannya.

9. Gombloh

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

orangdalam.com

Sudjarwo Sumarsono atau yang dikenal dengan Gombloh, adalah pencipta lagu balada sejati.
Lagunya yang berjudul Kebyar Kebyar, seolah menjadi lagu nasional yang sering di perdengarkan.

Coba kamu dengarkan lagunya yang berjudul Kebyar Kebyar.
Bagaimana, membangkitkan rasa nasionalisme kamu dan membuat kamu semakin cinta negeri ini, bukan?

10. Koes Plus

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

youtube.com / musiknusantara

Karya lagu-lagunya dari Koes Plus ini sangat fenomenal, serta easy listening. Kamu gak perlu denger berkali-kali untuk menghapal liriknya.

Sebut saja seperti lagu Kolam Susu, Buat Apa Susah, Andaikan Kau Datang, Manis dan Sayang, dan masih banyak lagu-lagunya yang melekat di hati.

11. Melly Goeslaw

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

hello-pet.com

Kata mereka, diriku selalu dimanja. Kata mereka diriku, selalu ditimang.

Kalau kamu mendengar lagu yang berjudul Bunda dari Melly Goeslaw, kamu seketika akan jadi Baper. Kamu serasa akan kembali ketika masa balita, ketika masih dalam pelukan ibu kamu.

Oh… Bunda. Ada dan tiada dirimu, ‘kan selalu ada di dalam hatiku….

12. Iwa K

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

bintang.com

Iwa K adalah seorang musisi Rap. Ketika di sini Rap masih asing di telinga, Iwa K membuat terobosan untuk musik Rap di tanah air dan merupakan pelopor musik Rap di Indonesia. Hingga sekarang banyak bermunculan musisi Rap lainnya.

Lagu yang amat melekat di para penggemarnya seperti Bebas, Malam Ini Indah serta Ku Ingin Kembali.

13. Nicky Astria

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

bintang.com

Nicky Astria dengan nama aslinya adalah Nicky Nastitie Karya Dewi adalah  Penyanyi Rock wanita asli Indonesia yang tetap konsisten berada dalam jalur musik Rock.

Coba kamu dengarkan power dari  Nicky Astria lewat lagunya yang berjudul Misteri Cinta, Uang, Mengapa, dan yang lainnya.

14. Nike Ardilla

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

log.viva.co.id

Nike Ardilla lahir pada tanggal 27 Desember 1975,  adalah seorang penyanyi termuda yang memcehkan rekor saat itu. Di usia yang masih 14 tahun,  penjualan albumnya saat itu meraih 2 juta unit!

Perjalanannya terasa singkat karena ketika itu mengalami kecelakaan pada tahun 1995.

Namun akan selalu terkenang sebagai Bintang Kehidupan dari para penggemarnya.

15. Benyamin Sueb

15 Musikus Legendaris Indonesia yang Karyanya Tetap Melekat di Hati

news.liputan6.com

Bang Ben adalah panggilan akrab dari beliau. Beliau adalah seniman musik Betawi dengan membuat kesenian Gambang Kromong menjadi populer.
Coba kamu dengarkan banyolan dalam lagunya seperti Kompor Mledug, Ondel-Ondel, Nonton Bioskop, dan lainnya.

Nah, itu mungkin musisi legend yang karya-karya lagunya sangat melekat di hati.

Mungkin dari kamu ada yang mau menambahkan?

Sejarah Musik Indonesia

Musik Indonesia atau yang disebut musik Nusantara merupakan semua musik yang berkembang di Nusantara ini, yang mencerminkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam segi bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara sendiri terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop. Terdapat tahapan- tahapan dalam perkembangan musik Indonesia (nusantara), yaitu :

  1. Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha : Pada masa ini, musik digunakan sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi-bunyian yang dihasilkan dari anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.
  2. Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha : Pada masa ini, berkembang musik- musik istana khususnya di daerah Jawa.Pada saat itu, musik tidak hanya digunakan sebagai bagian dari sebuah ritual saja, namun juga dalam kegiatan-kegiatan keistanaan sebagai sarana hiburan para tamu raja. Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
  3. Masa setelah masuknya pengaruh Islam : Musik pada masa ini diperkenalkan olah para pedagang Arab. Alat musik yang mereka pergunakan berupa gambus dan rebana. Dari proses itulah kemudian muncul orkes- orkes gambus di Indonesia hingga sekarang.
  4. Masa Kolonialisme : Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini juga memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka. Seperti biola, cello (selo), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu.Pada masa inilah Indonesia mengalami perkembangan musik modern. Pada masa ini para musisi Indonesia menciptakan sajian music berupa perpaduan musik barat dengan musik Indonesia. Sajian musik itu kemudian dikenal sebagai musik keroncong.
  5. Masa Kini : Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masuk pula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, R&B dan musik- musik negeri India yang banyak diperkenalakan melalui film-filmnya. Dari perkembangan ini, terjadilah perpaduan musik asing dengan musik Indonesia. Musik India juga berpadu dengan musik melayu yang kemudian menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncullah berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis. 

Sejarah Musik Dunia

Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

A.Perkembangan Musik Dunia
Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga un tuk urusan duniawi
PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
1.Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.
2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :

1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.(tidak ada pict)

3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.

4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis. 
3. Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :

A. Johan Sebastian Bach 
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.
Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig

B. George Fredrick Haendel 
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey.
4. Zaman Klasik 91750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Accodr 3 nada.

Tanpa kopi dan musik hidup kesalahan

Bagi orang yang tak menaruh impresi lebih pada musik. Bagi yang biasa mendengar musik hanya saat menghadiri hajatan mantan pacarnya, atau mencuri-curi dendang lagu dari radio tetangga, kata-kata Nietzsche di atas tak ubahnya butiran debu yang akan segera lenyap dilibas badai. Tanpa makna, akan segera terlupakan, bahkan sebelum tuntas terbaca.

Tapi melihat kelakuan Andy Dufresne, dalam film Shawshank Redemption (1994), yang berani bertaruh memutar lagu klasik seharga dua minggu kurungan di lubang isolasi tanpa cahaya nan kedap suara di sebuah penjara paling kejam di dunia, kita bisa menakik satu hal penting soal ihwal musik. Musik lebih dari sekadar bunyi-bunyi dalam rangkaian tangga nada yang berpilin bersama getaran pita suara. Musik menjadi kendaraan bagi manusia untuk melompati realitas objektifnya.

Andy menyorongkan mikrofon yang terhubung ke pengeras suara di seluruh penjara ke gramofon. Dan seluruh tahanan yang telah menghabiskan separuh hidupnya di dalam tembok-tembok batu, yang membunuh waktu dengan melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang, yang bahkan sudah lupa apa kesalahan mereka hingga sampai dipenjara, terpaku menyesapi liukan suara tinggi dua gadis Italia. Liukan suara tinggi dan jauh yang layaknya burung indah mengepakkan sayap ke dalam kain sangkar penjara dan membuat tembok-temboknya runtuh. Untuk kenangan singkat ini, yang harus berhenti karena kepala sipir penjara datang untuk segera menghentikan kelakuan Andy dan menghukumnya, setiap orang di penjara Shawshank merasakan kebebasan.

Ada sesuatu lebih keras dari tembok batu, sesuatu yang teramat berharga di dalam diri, yang dengan cara apa pun tak akan pernah bisa direnggut. Satu-satunya hal yang tersisa tatkala kotak pandora kehidupan terbuka, dan sesuatu itu bernama “harapan”. Menyuntuki Shawshank Redemption, saya menemu makna dari kata-kata Nietzsche di atas. Musik menerbitkan harapan, dan hidup tanpa harapan berarti sebuah kesalahan.

Saya tak bisa menduga-duga bagaimana cara berkontemplasi Mochammad Usman Wafa dan Ibnu Amar Muchsin, memaknai kata-kata Nietszche di atas. Yang jelas, kata-kata Nietzsche itu, yang tertulis dalam bahasa Inggris dan Jerman, terpampang di kiri pintu masuk bak dayang yang menyambut siapa pun saat menjejakkan kaki pertama di Ruang Mousike.

Apakah Anda kesulitan mengeja kata “mousike”? Saya juga. Tapi, lepas dari kesusahan mengeja, kata mousike cukup jelas merujuk pada satu tema yang tak asing: musik. Sebab, akar kata musik sendiri berasal dari mousike dalam bahasa Yunani.

Sebagaimana namanya, pelbagai hal yang disajikan di dalamnya akan identik, atau setidaknya menyerempet, ihwal musik. Di tembok kiri, kita berjumpa deretan album-album musik dari pelbagai aliran, tema, wilayah, dan pendendangnya. Dari keroncong asli tiga perempuan yang masih lekat dengan konde dan kebaya hingga keroncong campur hawaiian Tjok De Fretes yang mengurai rambut dan sedikit terbuka, dari Jazz Samba Mergie Seger hingga kaset lagu patriotik Bagimu Neg’ri, saling berangkulan sebaris. Dari album yang lebih tua dari umur saya, seperti Suluk Purwanto, Julio Iglesias, Hetty Koe Endang, hingga yang agak kentara eksis, seperti albumnya Ananda Sukarlan, Dialita, dan Iksan Skuter, saling akur berbagi tempat di rak-rak.

Duo Denmark memainkan alunan nada eksperimental dari alat musik gitar
Duo Denmark memainkan alunan nada eksperimental dari alat musik gitar | © Ken
Penggagas Ruang Mousike, dari kiri Amar dan Usman
Penggagas Ruang Mousike, dari kiri Amar dan Usman. | © Ken

Ruang Mousike digagas Usman dan Amar sebagai ruang bagi siapa pun yang ingin bercengkrama, atau setidaknya berkenalan, dengan musik. Usman yang juga menjadi dosen di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (Unnes) berharap, Ruang Mousike ini bisa menjadi ruang alternatif apresiasi musik di luar kampus. Kultur kampus yang terlalu sistemik administratif seringkali menjadi kendala bagi para pegiat musik untuk unjuk gigi. Sudah itu, kampus lebih lekat dengan nuansa “penilaian akademik” yang formal.

Ruang Mousike lebih bebas, ekspresif, dan terbuka. Ruang yang hadir bukan atas dorongan formal, namun kehendak hati untuk menyesap kebebasan dalam bermusik. Saya menyaksikan pentas beberapa waktu lalu, saat para pengunjung meneguk bebunyian dari musik eksperimental atau lebih populer disebut avant garde. Para pementasnya berasal dari pelbagai negara, yakni Indonesia, Singapura, dan Denmark. Sesuatu yang barangkali jarang tersentuh, setidaknya oleh saya yang dangkal akan musik. Diskusi-diskusi akademis nan mengenyangkan seputar seni juga beberapa kali diselenggarakan sebagai pengawaman seni bagi khalayak.

Ruang Mousike juga bisa disebut kedai, sebab kopi, teh, susu, dan pelbagai makanan tersedia. Kopinya biasa dan tak banyak pilihan, memang. Sewaktu saya datang, hanya ada dua jenis kopi: Bangka dan Temanggung. Cara menyeduhnya tak rumit, tidak juga melibatkan Vietnam Drip, Moka Pot, dan juga French Press. Cukup digiling, ditubruk dengan air panas, dan secangkir kopi siap diseruput.

Jika di Blora, kopi biasa dicampur beragam bahan, seperti santan atau daun pandan, maka di kedai ini, kopi disajikan dengan menambahkan alunan lagu dan buku-buku di setiap tegukannya. Harganya terbilang murah, cukup Rp 5.000 saja untuk secangkir kopi.

Ruang Mousike punya koleksi buku-buku. Mulai dari filsafat, seni, sosiologi-antropologi, hingga sastra. Saya tak tahu apakah ada buku-buku ihwal kimia, teori termodinamika, atau atom nuklir di sana. Ada baiknya Anda cek sendiri satu per satu buku di antara ratusan buku-buku yang tersedia di situ.

Berbuku Bacaan
Berbuku Bacaan | © Ken

Konsep ruangan dibuat retro dengan pendar cahaya kekuningan. Nuansa rural dihadirkan dengan memajang beberapa keris. Letaknya di tengah pemukiman warga yang cukup asri. Bagi orang yang jenuh hidup dalam kebisingan kota, Ruang Mousike menawarkan suasana ketentraman.

Ditemani gerimis rintik hujan, lelaki muda dengan kepala mengangguk-angguk ritmis mengikuti ketukan piano di depannya. Setelah mengatur tempo nada di laptop putih yang penuh tertempel stiker itu, ia kembali memainkan denting piano lagi. Tepat di belakangnya ada tiga perempuan menggerombol yang tidak mau kalah memainkan piano dan melantun lagu keroncong, dan sesekali lagu pop kekinian.

Kopi sudah tinggal beberapa teguk lagi. Sudah banyak obrolan disajikan malam ini. Ketukan nada dari tuts-tuts piano dan suara merdu pun kian mengecil dibekap kantuk. Malam ini, sesaat sebelum beranjak pulang dari Ruang Mousike, saya perlu menambahkan kata-kata Nietzsche. “Tanpa musik dan kopi, hidup adalah kesalahan.”

Melalui musik, tercipta harapan, dan melalui kopi, tercipta persahabatan.

Musik

Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.

Unsur-Unsur Musik

Berikut ini unsur-unsur musik yang membentuk sebuah lagu.

1. Melodi
Merupakan suatu kesatuan frase yang tersusun dari nada-nada dengan urutan, interval, dan tinggi rendah yang teratur. Melodi menjadi daya tarik dari suatu musik.

2. Irama
Merupakan pergantian panjang pendek, tinggi rendah, dan keras lembut nada atau bunyi dalam suatu rangkaian musik. Irama adalah penentu ketukan dalam musik.

3. Birama
Merupakan unsur seni yang berupa ketukan atau ayunan berulang-ulang yang hadir secara teratur di waktu yang bersamaan. Birama yang nilai penyebut nya genap disebut birama bainar, sedangkan birama yang penyebut nya ganjil disebut birama tenair.

4. Harmoni
Merupakan sekumpulan nada yang apabila dimainkan bersama-sama akan menghadirkan sebuah bunyi yang enak dinikmati (didengar).Selain itu, harmoni bisa diartikan dengan suatu rangkaian akor-akor yang disusun selaras dan dimainkan sebagai iringan musik.

5. Tangga Nada
Merupakan deret nada yang disusun bertingkat, ada 2 jenis tangga nada yaitu tangga nada diatonis dan pentatonis.Tangga nada diatonis tersusun dari 7 buah nada dengan 2 jarak (1/2 dan 1), sedangkan pentatonis tersusun dari 5 buah nada dengan jarak tertentu.6. Tempo
Merupakan ukuran kecepatan birama lagu. Semakin cepat sebuah lagu dimainkan, semakin besar juga nilai tempo dari lagu tersebut.Ada 8 kategori tempo:

.4. Harmoni
Merupakan sekumpulan nada yang apabila dimainkan bersama-sama akan menghadirkan sebuah bunyi yang enak dinikmati (didengar).Selain itu, harmoni bisa diartikan dengan suatu rangkaian akor-akor yang disusun selaras dan dimainkan sebagai iringan musik.

5. Tangga Nada
Merupakan deret nada yang disusun bertingkat, ada 2 jenis tangga nada yaitu tangga nada diatonis dan pentatonis.Tangga nada diatonis tersusun dari 7 buah nada dengan 2 jarak (1/2 dan 1), sedangkan pentatonis tersusun dari 5 buah nada dengan jarak tertentu.

6. Tempo
Merupakan ukuran kecepatan birama lagu. Semakin cepat sebuah lagu dimainkan, semakin besar juga nilai tempo dari lagu tersebut.Ada 8 kategori tempo:

  • Largo (Lambat Sekali)
  • Lento (Lebih Lambat)
  • Adagio (Lambat)
  • Andante (Sedang)
  • Moderato (Sedang Agak Cepat)
  • Allegro (Cepat)
  • Vivace (Lebih Cepat)
  • Presto (Cepat Sekali).

7. Dinamika
Merupakan tanda untuk memainkan nada dengan volume lembut atau keras. Dinamika penting karena dapat menunjukan nuansa sebuah lagu (sedih, senang, riang, agresif, datar, dll).

8. Timbre
Merupakan kualitas atau warna bunyi. Keberadaan timbre sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetar nya. Timbre yang dihasilkan alat musik tiup akan berbeda dengan alat musik petik, meskipun dimainkan di nada yang sama.

9. Ekspresi
Ungkapan perasaan dari dalam hati bisa ditunjukkan melalui ekspresi, apakah gembira, sedih, romantis, dan lainnya. Karena itu penyanyi harus bernyanyi secara total agar pendengar terbawa suasana.

Jenis-Jenis Musik

1. Pop (Populer)
Merupakan bentuk modern dari rock and roll. Terbentuk tahun 1950-an. Jenis musik ini menjadi genre paling populer.

2. RnB

RnB singkatan dari ‘rhythm & blues‘ adalah genre yang cukup populer yang berasal dari musik Afrika-Amerika pada tahun 1940-an. Satu band RnB biasanya terdiri dari pianis, satu atau dua gitaris, vokalis, bass, drum, dan saxophone.

3. Rock

Merupakan musik populer yang berasal dari musik rock and roll di AS tahun 1950-an. Musik ini mendapat pengaruh dari blues, jazz, klasik, dll. Musik rock fokus pada gitar listrik. Grup band rock didominasi oleh lelaki.

4. Dangdut

Merupakan genre musik andalan di tanah air kita. Bentuk musik ini berpusat dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Penyanyi yang paling terkenal dengan ratusan lagunya yaitu raja dangdut Rhoma Irama.

5. Blues

Berasal dari Afrika-Amerika dan muncul pada abad ke 19. Ciri musik blues adalah lirik awalnya yang terdiri dari 1 baris yang diulang 4 kali.

6. Country

Jenis musik ini berasal dari AS selatan di Atlanta dan Georgia tahun 1920. Ciri khas musik country adalah sebagian besar menggunakan instrumen string.

Musik ini juga identik dengan koboi. Musik ini enak didengar saat melakukan perjalanan jauh dan mengawali hari. Taylor Swift merupakan salah satu contoh artis populer jenis musik ini.

7. Electronic

Musik yang sepenuhnya menggunakan teknologi elektronik, contoh alat musiknya adalah gitar listrik, telharmonium, dan organ hammond.

8. Hip Hop

Merupakan jenis musik yang terdiri dari musik berirama dan bergaya yang biasanya terdapat rap dan vokal ritmis. Vokalis biasanya membaca lirik lagu seperti membaca biasa namun dengan ritme tertentu.

9. Jazz

Aliran musik yang berasal dari Afrika-Amerika di akhir abad ke-19. Musik ini dikenal memiliki alunan yang merdu. Jazz mendapatkan pengaruh besar dari budaya Afrika Barat dan Eropa.

10. Klasik

Jenis musik yang berakar pada tradisi musik Barat dan sudah ada sejak abad ke-11. Tokoh musik klasik yang terkenal seperti Beethoven dan Johann Sebastian Bach.

11. Reggae

Genre musik ini berasal dari Jamaika di akhir tahun 1960-an. Reggae terpengaruh oleh jazz Amerika dan RnB. Salah satu elemen yang paling mudah dikenali dari musik reggae adalah ritme offbeat yang berasal dari gitar atau piano.

Fungsi Musik

  • Mengungkapkan emosi, musik berfungsi untuk meluapkan emosi baik oleh penulis lagu maupun para penikmat musik.
  • Sebagai sarana hiburan, musik yang dimainkan secara bersama-sama akan menghasilkan suara yang ramai dan menghibur.
  • Sebagai sarana bisnis, saat ini industri musik adalah salah satu industri kreatif yang paling menguntungkan. Contoh dari penjualan merchandise, tiket konser, dan sponsor.
  • Menenangkan jiwa, musik juga digunakan sebagai salah satu sarana relaksasi dan penenangan jiwa.
  • Sebagai sarana komunikasi, contohnya jika suatu upacara telah dimulai maka akan dibunyikan musik khusus sebagai isyarat bahwa upacara telah dimulai.
  • Menyambut tamu, contohnya menyambut para pemain sepakbola yang masuk ke lapangan.
  • Meningkatkan kecerdasan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa bermain musik dapat meningkatkan kecerdasan.
  • Pengiring tarian, musik juga digunakan sebagai pengiring tarian.
  • Pengiring pertunjukan, pentas drama dan film selalu diiringi musik yang disesuaikan dengan suasana adegannya.
  • Sebagai sarana pendidikan, musik juga bisa digunakan sebagai sarana penyampaian nasehat yang mendidik anak.
  • Sebagai ciri khas kebudayaan setempat, contohnya Indonesia mempunyai berbagai musik tradisional sebagai ciri khas kebudayaan yang dimiliki.